Teori Mimesis dan Teori Significant Form

 Nama    : Fahmi Aziz Kaisar

NPM    : 202246500670

Kelas    : R3I

Mata Kuliah    : Filsafat Seni

Dosen Pengampu    : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.

    3 Karya Seni Menggunakan Teori Mimesis dan Significant Form

Hasil Analisis

1. Nft in the style of Van Gogh

Creator : Samurai

Dalam karya Nft ini menggunakan gaya lukisan Vincent Van Gogh yang memvisualkan pemandangan malam yang spiritual dan menampilkan satu orang pria yang penuh dengan ekspresi emosi batin, penekanan pada kehidupannya yang emosional sangat jelas dalam penggambaran langit dan laut yang bergejolak dan liar. 

Dilihat dari Teori Mimesis 

Dalam Teori Mimesis berpandangan bahwa karya seni maupun karya sastra merupakan bentuk tiruan alam atau kehidupan manusia, jika menganalisis nft diatas menggunakan Teori Mimesis pemandangan malam yang emosional serta ombak laut yang liar sudah cukup bisa dilihat menggunakan Teori Mimesis.

Dilihat dari Significant Form

Jika menganalisis menggunakan Significant Form, nft diatas dalam kombinasi garis serta warna dan irama menimbulkan emosi yang didapatkan dari komposisi dan bentuk estetis pada karya seni nft ini.

2. Sunset Falls

Creator : Numa

Dibalik karya ini menceritakan di penghujung hari, wanita matahari terbenam jatuh ke lautan malam. Di tangannya, ia menyimpan secercah cahaya yang akan menjadi tempat lahirnya matahari esok hari.

Dilihat dari Teori Mimesis

Jika karya seni ini dilihat dengan Teori Mimesis merepresentasikan gadis yang menyukasi senja terbenam ke lautan malam tentu dapat dihubungkan dengan Teori Mimesis yang berpandangan bahwa karya seni maupun karya sastra merupakan bentuk tiruan alam atau kehidupan manusia.

Dilihat dari Significant Form 

Jika menganalisis karya seni ini menggunakan teori Significant Form kombinasi garis dan warna yang secara estetis mewujudkan bentuk sehingga menimbulkan sesuatu yang eksklusif dan memiliki nilai yang estetis.

3. ART BLOCK

Creator : Riyadkishi

Dalam karya ini bisa dirasakan menjadi seorang seniman, terkadang menghadapi situasi yang menantang. Melihat segala sesuatu di sekitar runtuh, tetapi masih memiliki semangat. Semangat ini adalah untuk mengejar seni dan jalan seorang seniman. Terkadang, meskipun mengalami hambatan kreatif dan kondisi yang tidak menguntungkan tetap mempertahankan hobi menggambar.

Dilihat dari Teori Mimesis 

Jika dilihat menggunakan Teori Mimesis karya ini memvisulkan seorang seniman yang berada disebuah ruangan yang berantakan tetapi tetap menjalankan passion nya menjadi seorang seniman, mengacu pada Teori Mimesis yang meyakini bahwa karya seni adalah pencerminan, peniruan, atau pembayangan realitas si seniman itu sendiri.

Dilihat dari Significant Form

Jika dianalisis menggunakan Significant Form, dengan kombinasi warna yang sesuai dengan apa yang terkandung dalam karya itu sendiri sehingga mampu tersampaikan atau menimbulkan emosi yang didapat pada karya ini.

Kesimpulan

Unsur-unsur senirupa yang terdapat pada lukisan harus terbebas dari beban ide, bebas dari penjajahan arti serta makna filosofis. Keindahan estetis muncul dari susunan komposisi pada bidang kanvas. Dengan hal tersebut, sebuah lukisan dapat bebas menentukan dirinya sendiri, dengan kata lain, lukisan tidak selalu terikat pada pemaknaan kreator serta penafsiran liar spektator. Spektator dapat merasakan emosi estetis formalistis bukan hanya emosi estetis empatis. 

Hal tersebut sejalan dengan pemikiran dari kedua tokoh utama aliran ini, yaitu Clive Bell dan Roger Fry. Mereka meyakini bahwa aspek yang secara estetis penting adalah bentuk, bukan isi, karena dua karya yang sama dapat berbeda secara estetis. 2 Menurut Bell, kualitas yang membuat karya seni menjadi ada dan tanpanya tidak dapat eksis disebut significant form. 

Simpulan singkat soal Teori Mimesis menurut plato seni adalah tiruan atau menirukan alam. Tetapi sebuah seni atau ide ditiru itu sudah biasa tapi rasanya tiidak akan sama tanpa si pencetus ide.